Main Article Content
Abstract
Tuberkulosis pada balita merupakan bayangan dari tuberkulosis pada orang dewasa hal ini termasuk masalah kesehatan yang sangat berarti bagi balita. Prevalensi TB pada balita masih cukup tinggi demikian pula status gizi kurang dan buruk masih cukup tinggi. Status gizi memiliki peran yang penting dalam hal etiologi dan komplikasi tuberkulosis balita. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh status gizi terhadap kejadian TB paru pada balita di wilayah kerja Dinas Kesehatan Kota Depok. Desain penelitian ini adalah kasus kontrol. Kasus dalam penelitian ini adalah balita yang menderita TB paru sesuai yang tercatat pada register TB-03 dan TB-01 PKM. Kontrol adalah balita yang tidak menderita TB atau tidak mengalami gejala TB serta tidak pernah menderita TB paru yang merupakan tetangga balita penderita TB yang diambil jadi kasus di wilayah kerja Dinkes Depok. Jumlah kasus sebanyak 74 balita dan kontrol 148 balita. Analisa data
menggunakan regresi logistik ganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa balita yang mengalami status gizi pendek memiliki berisiko 2,92 kali untuk sakit TB paru dan balita yang mengalami status gizi sangat pendek memiliki berisiko 4,22 kali untuk sakit TB paru setelah dikontrol dengan variabel perancu. Balita yang mengalami status gizi sangat pendek lebih berisiko untuk sakit TB paru dibandingkan dengan balita yang berstatus gizi pendek. Disarankan untuk Dinas kesehatan dan Puskesmas untuk lebih memperbaiki pencatatan TB dan peningkatan pendidikan kesehatan tentang pencegahan TB dan peningkatan gizi pada balita
Keywords
Article Details
References
- Diani, A Setyanto, BD Nurhamzah, W. 2018. “Proporsi Infeksi Tuberkulosis dan Gambaran Faktor Resiko pada Balita yang Tinggal dalam Satu Rumah dengan Pasien Tuberkulosis Paru Dewasa.” Sari Pediatrik 13: 62–68.
- Djaja, Sarimawar Oster, Suriani Lolong, Dina Bisala. 2018. “Determinan Upaya Pengobatan Tuberkulosis Pada Anak Dibawah Umur 15 Tahun.” Jurnal Ekologi Kesehatan 8(1): 1004–14.
- Jahiroh. 2018. “Hubungan Status Gizi Stunting dengan Kejadian Tuberkulosis pada Balita di Kabupaten Bandung Barat Tahun 2012-2013.” Universitas Indonesia Depok.
- KEMENKES. 2019. Laporan Nasional RISKESDAS 2018. Jakarta: BALITBANGKES. http://labdata.litbang.kemkes.go.id/images/download/laporan/RKD/2018/Laporan_Nasional_RKD2018_FINAL.pdf.
- Kemenkes RI. 2017. Kemenkes RI PMK PENANGGULANGAN TUBERKULOSIS DENGAN.———. 2020. Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana Tuberkulosis. I. Jakarta.Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2019. Survei Pengetahuan Sikap dan Perilaku Tuberkulosis (PSP-TB) Indonesia. Jakarta.
- M E Rutherford, M E Hill, P C Maharani, W Apriani, L Sampurno, H Crevel, Van R Ruslami, R. 2018. “Risk Factors for Mycobacterium Tuberculosis Infection in Indonesia Children Living with a Sputum Smear-Positive Case.” Int J Tuberc Lung Dis 16: 1594–99.
- Purba, Elfida, Wisnu Hidayat, dan Evawani M.Silitonga. 2019. “Analisis Implementasi Kebijakan Penanggulangan Tb Dalam Meningkatkan Kualitas Hidup Penderita Tb Paru Di Puskesmas Tigabaru Kabupaten Dairi Tahun 2018.” Journal of Chemical Information and Modeling 53(9): 1689–99.
- WHO. 2018a. “Combanting Tuberculosis in Children: Towards Zero Deaths. Geneva Switzerland.” In Geneva Switzerland.
- ———. 2018b. Roadmap For Childhood Tuberculosis: Towards Zero Deaths. Geneva Switzerland.
- Wijaya, Muhammad S. D., Max F. J. Mantik, dan Novie H. Rampengan. 2021. “Faktor Risiko Tuberkulosis pada Anak.” e-CliniC 9(1): 124–33.
- Yogi Arvendo Pratama. 2021. “KARAKTERISTIK KLINIS PENYAKIT TUBERKULOSIS PARU PADA ANAK.” Jurnal Penelitian Perawat Profesional 3(1): 153–58.
References
Diani, A Setyanto, BD Nurhamzah, W. 2018. “Proporsi Infeksi Tuberkulosis dan Gambaran Faktor Resiko pada Balita yang Tinggal dalam Satu Rumah dengan Pasien Tuberkulosis Paru Dewasa.” Sari Pediatrik 13: 62–68.
Djaja, Sarimawar Oster, Suriani Lolong, Dina Bisala. 2018. “Determinan Upaya Pengobatan Tuberkulosis Pada Anak Dibawah Umur 15 Tahun.” Jurnal Ekologi Kesehatan 8(1): 1004–14.
Jahiroh. 2018. “Hubungan Status Gizi Stunting dengan Kejadian Tuberkulosis pada Balita di Kabupaten Bandung Barat Tahun 2012-2013.” Universitas Indonesia Depok.
KEMENKES. 2019. Laporan Nasional RISKESDAS 2018. Jakarta: BALITBANGKES. http://labdata.litbang.kemkes.go.id/images/download/laporan/RKD/2018/Laporan_Nasional_RKD2018_FINAL.pdf.
Kemenkes RI. 2017. Kemenkes RI PMK PENANGGULANGAN TUBERKULOSIS DENGAN.———. 2020. Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana Tuberkulosis. I. Jakarta.Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2019. Survei Pengetahuan Sikap dan Perilaku Tuberkulosis (PSP-TB) Indonesia. Jakarta.
M E Rutherford, M E Hill, P C Maharani, W Apriani, L Sampurno, H Crevel, Van R Ruslami, R. 2018. “Risk Factors for Mycobacterium Tuberculosis Infection in Indonesia Children Living with a Sputum Smear-Positive Case.” Int J Tuberc Lung Dis 16: 1594–99.
Purba, Elfida, Wisnu Hidayat, dan Evawani M.Silitonga. 2019. “Analisis Implementasi Kebijakan Penanggulangan Tb Dalam Meningkatkan Kualitas Hidup Penderita Tb Paru Di Puskesmas Tigabaru Kabupaten Dairi Tahun 2018.” Journal of Chemical Information and Modeling 53(9): 1689–99.
WHO. 2018a. “Combanting Tuberculosis in Children: Towards Zero Deaths. Geneva Switzerland.” In Geneva Switzerland.
———. 2018b. Roadmap For Childhood Tuberculosis: Towards Zero Deaths. Geneva Switzerland.
Wijaya, Muhammad S. D., Max F. J. Mantik, dan Novie H. Rampengan. 2021. “Faktor Risiko Tuberkulosis pada Anak.” e-CliniC 9(1): 124–33.
Yogi Arvendo Pratama. 2021. “KARAKTERISTIK KLINIS PENYAKIT TUBERKULOSIS PARU PADA ANAK.” Jurnal Penelitian Perawat Profesional 3(1): 153–58.