Main Article Content

Abstract

Latar belakang: Heatsroke merupakan kondisi mengancam jiwa yang ditandai adanya peningkatan suhu tubuh lebih dari 40˚c, disertai dengan disfungsi sistem saraf dan kegagalan multiorgan. Peningkatan jumlah volume oksigen maksimal memicu peningkatan kemampuan tubuh untuk bertahan terhadap cedera panas yang berdampak pada kejadian heatstroke. Hal ini membutuhkan adaptasi ketahanan panas setiap orang. Tujuan: penelitian ini ingin mengetahui hubungan antara volume oksigen maksimal dengan riwayat kejadian heatstroke pada perserta tongtangkas. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian cross sectional dengan jumlah responden 60 orang yang menjalani kegiatan peleton tangkas di lampung. Analisa bivariat yang digunakan uji chi square. Hasil: Berdasarkan analisa diperloleh hasil bahwa terdapat hubungan antara volume oksigen maksimal dengan riwayat heatstroke dengan nilai Pvalue = 0,014 karena Pvalue < 0.05. Kesimpulan:  terdapat hubungan antara volume oksigen maksimal dengan riwayat kejadian heatstroke pada peserta tontangkas. Saran peneliti untuk mencegah heatstrok dianjurkan untuk hindari terkena matahari langsung, semprot air kebagian tubuh yang terkena matahari langsung, gunakan pelindung kepala dari panas atau topi serta krin pelindung kulit.

Keywords

heatstroke volume oksigen maksimal

Article Details

How to Cite
Muriyanti, D., & Yemina, L. (2023). Hubungan Volume Oksigen Maksimal dengan Kejadian Heatstroke pada Peserta Tontangkas. JURNAL KEPERAWATAN CIKINI, 4(2), 137 - 143. https://doi.org/10.55644/jkc.v4i02.124

References

  1. Andek, S., Purnomo, E., & Supriatna, E. Kemampuan Volume Oksigen Maksimal (Vo2 Max) UKM Bola Voli Putra Pjkr Untan. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa (JPPK), 2(6).
  2. CDC. (2016). Heat Stress NIOSH workplace Safety and Health Topic. di akses pada 15 April 2016 diunduh dari www.cdc.gov
  3. Hamid, M. I. (2019). Hubungan antara Nilai Volume Oksigen Maksimal dengan Muscle Endurance pada Pemain Sepakbola. Skripsi Program Studi Strata 1 pada Jurusan S1 Fisioterapi Fakultas Ilmu Kesehatan
  4. Huningkor Yulian, Achmad Hergani, Yusuf Huningkor. (2015). Jurnal Heat Stroke Relaps pada Personil Militer : Laporan Kasus dapat diakses : https://ojs3.unpatti.ac.id/index.php/moluccamed
  5. Melinda Yofrindo,F.M.Y dan Setiawan P. (2019). Extertional Heat Stroke, Assesment cepat dan penatalaksanaan tepat : Lapran kasus jurnal Widya Medika, 5 (1) 74-90
  6. NIOSH. (1986). Criteria for a Recomended Standart Occupational Exposure to Hot Environments Revised Criteria: U.S departement of Health and Human service Departement of Labour. Wellington
  7. Plowman SA, Denise LS. 2011. Exercise Physiology. Philandelphia: USA
  8. Purbasari. A. (2016). Penentuan Konsumsi Oksigen (VO2) Maksimal Terpapar Temperature. Profisiensi, Vol.4 No.1 : 21-29