Main Article Content

Abstract

Latar Belakang: Penyakit kulit merupakan penyakit terbanyak yang terjadi di lembaga pemasyarakatan. Penyakit kulit disebabkan oleh akses untuk menjaga kesehatan yang terbatas, salah satunya personal hygiene. Kelebihan kapasitas dapat menyebabkan penyebaran penyakit menular di antara penghuni lembaga pemasyarakatan. Hal ini disebabkan oleh kepadatan penghuni, kebersihan yang buruk, dan sanitasi yang tidak memadai. Personal hygiene yang baik dapat meminimalkan pintu masuk mikroorganisme yang dapat mencegah seseorang untuk terkena penyakit. Tujuan: Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan antara personal hygiene dengan kejadian penyakit kulit pada warga binaan pemasyarakatan di Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Klas II A Malang. Metode: Metode penelitian ini adalah desain cross sectional. Populasi penelitian adalah semua warga binaan pemasyarakatan di Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Klas II A Malang pada bulan Februari dengan sampel 228 orang. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan purposive sampling dan alat pengumpulan data adalah kuesioner. Hasil: Berdasarkan hasil penelitian terdapat 220 orang (96,5%) memiliki personal hygiene yang baik dan 140 orang (61,4%) tidak mengalami penyakit kulit. Hasil analisis statistik dengan uji Chi square didapatkan nilai p (0,003) lebih kecil dari nilai α (0,05) sehingga terdapat hubungan yang signifikan antara personal hygiene dengan kejadian penyakit kulit pada warga binaan pemasyarakatan. Personal hygiene mencegah 0,08 kali resiko kejadian penyakit kulit pada warga binaan pemasyarakatan.  Kesimpulan: Pemerintah dan instansi terkait dapat mengambil langkah-langkah seperti mengurangi jumlah penghuni LP, meningkatkan fasilitas kesehatan, dan meningkatkan pengawasan yang efektif.

Keywords

Lembaga pemasyarakatan Personal hygiene Penyakit kulit

Article Details

How to Cite
Setyoadi, S., Melani , M. C. ., Kartika , A. W. ., & Ismail , D. D. S. L. (2024). Over Capacity Menyebabkan Kejadian Penyakit Kulit pada Warga Binaan Pemasyarakatan Perempuan Kelas II A Malang. JURNAL KEPERAWATAN CIKINI, 5(2), 273 - 282. https://doi.org/10.55644/jkc.v5i02.163

References

  1. Affandi, A. A. N. (2019). The Study of Personal Hygiene and The Existence of Sarcoptes Scabiei in The Sleeping Mats Dust and Its Effects on Scabiesis Incidence Amongst Prisoners at IIB Class Penitentiary, Jombang District. Jurnal Kesehatan Lingkungan, 11(3), 165–174. https://doi.org/10.20473/jkl.v11i3.2019.165-174
  2. Chin, J., Ota, K., Strazzulla, L., Mills, C., & Lee Wong, M. (2019). Unique Challenges of Atopy Treatment in the Correctional Facility System: A Case Study. Cureus, 11(8). https://doi.org/10.7759/cureus.5395
  3. Engdaw, G. T., Masresha, A. G., & Tesfaye, A. H. (2023). Self-Reported Personal Hygiene Practice and Associated Factors among Prison Inmates in Gondar City, Northwest Ethiopia: An Institution-Based Cross-Sectional Study. American Journal of Tropical Medicine and Hygiene, 109(1), 174–181. https://doi.org/10.4269/ajtmh.23-0001
  4. Etianopa, Sutinah, D. S. (2019). Keluhan Subjektif Penyakit Kulit pada Pekerja di Bagian Packing Hasil Laut. Scientific Periodical of Public Health and Coastal, 1(1).
  5. Gultom, D. T., & Irna Marsaulina. (2021). Personal Hygiene Analysis, Environmental Sanitation and Skin Health Complaints In Inmates At Class IIA Medan Women’s Correctional Institution in 2020. Indonesian Journal of Medical Anthropology, 2(2), 77–80. https://doi.org/10.32734/ijma.v2i2.6473
  6. Ilm, M. I., Kiswara, G. J., & Mustika, S. (2022). Analisis Swot Penyebab Penyakit Kulit Pada Warga Binaan Pemasyarakatan Rutan Kelas I Labuhan Deli1. Nusantara: Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial, 9(4), 1483–1490. http://jurnal.um-tapsel.ac.id/index.php/nusantara/index
  7. Irjayanti, A., Wambrauw, A., Wahyuni, I., & Maranden, A. A. (2023). Personal Hygiene with the Incidence of Skin Diseases. Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada, 12(1), 169–175. https://doi.org/10.35816/jiskh.v12i1.926
  8. Juliansyah, E., & Zulfani, S. (2021). Upaya Peningkatan Pengetahuan dan Sikap Siswa Melalui Pendidikan Personal Hygiene Di SMP Muhammadiyah Sintang. Jurnal Altifani Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat, 1(2), 119–128. https://doi.org/10.25008/altifani.v1i2.140
  9. Kemenkumhan. (2023). Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2023. Kemenkumham. https://sada.kemenkumham.go.id/ditjenpas
  10. Lilia, D., & Novitry, F. (2022). Hubungan Kebiasaan Menggunakan Handuk bersama, Kepadatan Hunian, Dan Ventilasi Dengan Kejadian skabies Di Panti Asuhan an Nur Wilayah Kerja Uptd Puskesmas Sukaraya Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2022. Jurnal Bidan Mandira Cendikia, 1(1), 51–58. https://journal-mandiracendikia.com/jbmc
  11. Mukendah, R. A. P. (2023). Gambaran Kemampuan Dan Kemandirian Personal Hygiene Anak Usia Sekolah. Jurnal Keperawatan Profesional, 11(2), 80–94.
  12. Nilawati, I., Wijayanti, Y., & Soesanto, S. (2021). A causality study of tinea pedis incidence in scavengers at the final disposal site (tpa) of Jatibarang Semarang in 2018. Public Health Perspectives Journal, 6(3), 2021–2226. http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/phpj
  13. Pratiwi, M. A., Bintara, A., & Samsualam. (2022). Kejadian Infeksi di Lembaga Permasyarakatan Narkotika Kelas II A Sungguminasi Gowa. Journal of Muslim Community Health (JMCH), 3(3), 13–28. https://pasca-umi.ac.id/index.php/jmch%0D
  14. Prayogi, S., & Kurniawan, B. (2016). Pengaruh personal hygiene dalam pencegahan penyakit skabies. Jurnal Majority, 5(5), 140–143. http://juke.kedokteran.unila.ac.id/index.php/majority/article/view/939
  15. Silalahi, V., & Putri, R. M. (2017). Keterkaitan Karakteristik Keluarga Dengan Personal Hygiene Anak Sekolah Dasar. Care : Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan, 5(3), 393. https://doi.org/10.33366/cr.v5i3.840
  16. Srisantyorini, T., & Cahyaningsih, N. F. (2019). Analisis Kejadian Penyakit Kulit pada Pemulung di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Kelurahan Sumur Batu Kecamatan Bantar Gebang Kota Bekasi. Jurnal Kedokteran Dan Kesehatan, 15(2), 135. https://doi.org/10.24853/jkk.15.2.135-147
  17. Sudiadnyani, N. P. (2016). Hubungan Kelembaban Ruangan Kamar Tidur Dan Kebersihan Diri Terhadap Penyakit Pityriasis Versicolor Di Pesantren Al Hijrotul Munawwaroh Bandar Lampung. Jurnal Medika Malahayati, 3(2), 88–94.
  18. Wati, nur alvira pasca, Setia, dewi faradilla, & Alfanan, A. (2017). Penyebab meningkatnya kejadian dermatitis di lembaga permasyarakatan ( lapas ) kelas II B Kabupaten Kotabaru Kalimantan Selatan. Jurnal Forum Ilmiah Kesmas Respati, 2(1), 33–39.
  19. Zakiudin, A. (2016). Perilaku Kebersihan Diri (Personal Hygiene) Santri di Pondok Pesantren Wilayah Kabupaten Brebes. Promosi Kesehatan, 11(2), 64–83.