Main Article Content

Abstract

Angka kejadian keterlambatan bicara pada anak terus mengalami peningkatan di dunia, termasuk di Indonesia. Keterlambatan bicara dapat dideteksi saat anak berusia 12 bulan. Keterlambatan bicara pada anak dapat dipengaruhi oleh pemakaian gadget yang tidak terkontrol. Jika tetap dibiarkan anak dapat menjadi lebih buruk mengarah pada autisme. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan pemakaian gadget dengan risiko speech delay pada anak. Penelitian deskriptif analitik ini dilakukan di RS Hermina Galaxy dengan pendekatan cross sectional. Total sampling digunakan dalam penelitian ini dengan jumlah sampel 35 anak usia di bawah lima tahun. Hasil penelitian menunjukkan anak mayoritas berjenis kelamin laki-laki, rerata usia 2 tahun, dan lebih dari separuh responden tidak didampingi saat memakai gadget. Rerata anak menggunakan gadget 6 hari dalam seminggu, lebih dari 4 kali dalam sehari serta lebih dari 2 jam dalam sekali pemakaian. Hasil uji pearson menunjukkan adanya hubungan pemakaian gadget dengan risiko kejadian speech delay pada anak dengan nilai p value berturut-turut 0,001 (jumlah hari penggunaan gadget dalam seminggu), 0,005 (frekuensi penggunaan gadget dalam sehari) 0,001 (durasi jam penggunaan gadget). Pemakaian gadget lebih dari satu jam dan lebih dari sekali dalam satu hari serta tanpa pendampingan dari orangtua berhubungan dengan speech delay pada anak. Diharapkan orangtua memantau penggunaan gadget pada anak dan membatasi durasi maksimal satu jam dalam setiap menggunakan gadget.

Keywords

anak delay speech penggunaan gadget

Article Details

How to Cite
Triani, C., Casman, C., Dewi, N., Iqbal, M., Wawo, B., Silitonga, J., Cahyaningsih, D., & Puspita, N. (2024). Durasi dan Frekuensi Pemakaian Gadget Berlebih Berdampak Negatif pada Perkembangan Bicara Anak. JURNAL KEPERAWATAN CIKINI, 5(2), 172 - 179. https://doi.org/10.55644/jkc.v6i02.169

References

  1. Anggrasari, A. P., & Rahagia, R. (2020). Pengaruh Penggunaan Gadget Terhadap Perkembangan Bicara Dan Bahasa Anak Usia 3-5Tahun. Indonesian Journal of Professional Nursing, 1(1), 18. https://doi.org/10.30587/ijpn.v1i1.2016
  2. Aziz, A. A. Al. (2020). Hubungan Antara Intensitas Penggunaan Media Sosial dan Tingkat Depresi pada Mahasiswa. Acta Psychologia, 2(2), 92–107. https://doi.org/10.21831/ap.v2i2.35100
  3. Casman, C., Suprapti, E., Suartini, E., Hartini, W., Suprihatin, K., Jawiah, & Septyasih, R. (2022). Buku Ajar Anak DIII Keperawatan Jilid III. PT Mahakarya Citra Utama Group.
  4. Casman, Pursitasari, I., Wijaya, A., & Helfiyanti, Y. (2021). Efek stimulasi dini menggunakan baby walker dan balance bike pada perkembangan motorik anak. Jurnal Bahana Kesehatan Masyarakat (Bahana of Journal Public Health), 5(2), 72–77. https://doi.org/https://doi.org/10.35910/jbkm.v5i2.526
  5. Heryanto, M. L., Saprudin, A., Yanti, S. D., & Moonti, M. A. (2023). Lama Penggunaan Gadget Dengan Perkembangan Pada Anak Prasekolah. Journal of Midwifery Care, 3(02), 136–144. https://doi.org/10.34305/jmc.v3i02.740
  6. Hudaya, A. (2018). Pengaruh Gadget Terhadap Sikap Disiplin Dan Minat Belajar Peserta Didik. Research and Development Journal of Education, 4(2), 86–97. https://doi.org/10.30998/rdje.v4i2.3380
  7. Kemenkes RI. (2022). Pedoman Pelaksanaan Stimulasi, Deteksi, dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak di Tingkat Pelayanan Kesehatan Dasar. Kemenkes RI.
  8. Maria, D., & Siringoringo, L. (2020). Hubungan Pendidikan Paud Dengan Perkembangan Bicara Dan Bahasa Pada Anak Usia 36-60 Bulan Di Paud Kasih Ibu Jakarta Utara. Jurnal Keperawatan Cikini, 1(1), 17. https://doi.org/10.55644/jkc.v1i1.24
  9. Pasaribu, A. G., Yusnadi, Y., & Machmud, M. T. (2023). Impact of Gadget Use on Speech Delay: Case Study of Toddlers in Tanjung Gusta Village. International Journal of Educational Practice and Policy, 1(2), 42–47. https://doi.org/10.61220/ijepp.v1i2.0237
  10. Putra, R. A., Ashadi, A., & Aziz, M. F. (2022). Excessive Gadget Exposure and Children Speech Delay: The Case of Autism Spectrum Risk Factor. Script Journal: Journal of Linguistics and English Teaching, 7(01), 176–195. https://doi.org/10.24903/sj.v7i01.1077
  11. Rinaldi, A. N., Utami, S., Tanzielin, S. K., & Utami, W. P. (2023). Smartphones and Effects on Children’S Speech Delays. Golden Age : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 7(1), 167–174. https://doi.org/10.29313/ga:jpaud.v7i1.11556
  12. Sugeng, H. M., Tarigan, R., & Sari, N. M. (2019). Gambaran Tumbuh Kembang Anak pada Periode Emas Usia 0-24 Bulan di Posyandu Wilayah Kecamatan Jatinangor. Jurnal Sistem Kesehatan, 4(3), 96–101. https://doi.org/10.24198/jsk.v4i3.21240
  13. Varadarajan, S., Venguidesvarane, A. G., Ramaswamy, K. N., Rajamohan, M., Krupa, M., Krupa, M., & Christadoss, S. B. W. (2021). Prevalence of excessive screen time and its association with developmental delay in children aged <5 years: A population-based cross-sectional study in India. PLoS ONE, 16(7), 1–13. https://doi.org/10.1371/journal.pone.0254102
  14. Wulansari, N. M. D. (2017). Didiklah Anak Sesuai Zamannya: Mengoptimalkan Potensi Anak di Era Digital. Visimedia.