Main Article Content

Abstract

Latar Belakang: Kenakalan remaja merupakan salah satu dari kurangnya kemampuan dalam mengendalikan emosi, sehingga emosi yang belum matangnya emosi menyebabkan individu mudah terbawa pengaruh kelompok untuk melakukan perilaku bullying yang menjadi perilaku negatif, perilaku bullying adalah tindakan agresif. penyalahgunaan kekuasaan, atau kekuasaan dilakukan untuk menyerang orang lain. Pelaku bullying akan mengalami kerugian seperti sanksi pidana karena melanggar hak asasi manusia. Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat gambaran pelaku bullying pada remaja. Metode: Metode penelitian ini deskriptif kuantitatif. Populasinya adalah siswa-siswi remaja SMPN berjumlah 720 orang. Sampel yang didapatkan yaitu 89 orang. Metode sampling yaitu menggunakan teknik cluster random sampling, Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner Adolescent Peer Relations Instrumen (APRI) yang telah baku dalam versi Bahasa Indonesia. Analisis data menggunakan analisis univariat. Hasil: hampir seluruhnya (80,9%) remaja berusia < 15 tahun, sebagian besar (60,7%) berjenis kelamin wanita dan hampir setengahnya (43,8%) sering melalukan bullying. Kesimpulan: Diharapkan Institusi pendidikan meningkatkan pengawasan dan pengetahuan mengenai bullying pada siswanya sehingga dapat mengurangi adanya pelaku bullying.

Keywords

Pelaku Bulliying, Remaja

Article Details

How to Cite
Agustina, H. S., Nuraeni, A., & Khoerunisa, T. (2024). Pelaku Bullying Pada Remaja di SMP Negeri Kabupaten Subang: Studi Deskriptif: Remaja Pelaku Bullying . JURNAL KEPERAWATAN CIKINI, 5(2), 136 - 142. https://doi.org/10.55644/jkc.v6i02.178

References

  1. Borualogo, I. S., & Gumilang, E. (2019). Kasus perundungan anak di Jawa Barat: Temuan awal children’s worlds survey di Indonesia. Psympathic : Jurnal Ilmiah Psikologi, 6(1), 15–30. https://doi.org/10.15575/psy.v6i1.4439
  2. Bulu, Y., Maemunah, N., & Sulasmini. (2019). Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku bullying pada remaja awal. Nursing News, 4(1). https://publikasi.unitri.ac.id/index.php/fikes/article/view/1473/1047
  3. Hateriah, S., & Yuandari, E. (2023). Identifikasi perilaku bullying pada remaja di SMP Negeri 10 Banjarbaru. Dinamika Kesehatan:Jurnal Kebidanan Dan Keperawatan, 14(1), 31–42. https://doi.org/https://doi.org/10.33859/dksm.v14i1
  4. Hidayati, N. O., Lukman, M., Sriati, A., Widianti, E., & Agustina, H. S. (2017). Pembentukan konselor teman sebaya dalam upaya preventif perilaku kekerasan pada remaja di SMP Negeri 1 Pangandaran. Dharmakarya: Jurnal Aplikasi Ipteks Untuk Masyarakat, 6(2), 125–128. https://download.garuda.kemdikbud.go.id/article.php?article=915352&val=7248&title=Pembentukan%20Konselor%20Teman%20Sebaya%20dalam%20upaya%20preventif%20perilaku%20kekerasan%20pada%20remaja%20di%20SMP%20negeri%201%20Pangandaran
  5. KPAI. (2022). Data Kasus Perlindungan Anak 2016 – 2020.
  6. Nursalam. (2015). Metodologi penelitian ilmu keperawatan (4th ed.). Salemba.
  7. Sulistiowati, N. M. D., Wulansari, I. G. A. N. F., Swedarma, K. E., Purnama, A. P., & Kresnayanti, N. P. (2022). Gambaran perilaku bullying dan perilaku mencari bantuan remaja SMP di Kota Denpasar. Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa , 5(1), 47–52. https://journal.ppnijateng.org/index.php/jikj
  8. UNESCO. (2019). School violence and bullying a major global issue, new UNESCO publication finds.
  9. WHO. (2012). World health statistics. Choice Reviews Online, 49(12), 49-6620-49–6620. https://doi.org/10.5860/CHOICE.49-6620
  10. Zakiyah, E. Z., Humaedi, S., & Santoso, M. B. (2017). Faktor yang mempengaruhi remaja dalam melakukan bullying. Jurnal Penelitian & PPM , 4(2), 129–389. https://jurnal.unpad.ac.id/prosiding/article/view/14352/6931