Main Article Content
Abstract
Keadaan gawat darurat merupakan keadaan yang memerlukan penanganan atau tindakan segara untuk menghilangkan ancaman nyawa korban yang dapat menyebabkan kematian. Kejadian gawat darurat dapat terjadi dimana saja, kapan saja, dan menimpa siapa saja sehingga memerlukan bantuan segera karena dapat menyebabkan kecacatan permanen bahkan kematian. Setiap tahunnya penyakit kardiovaskuler merupakan salah satu penyebab kematian. Penyakit kardiovaskuler adalah penyakit yang disebabkan oleh gangguan fungsi jantung dan pembuluh darah (Kemenkes RI 2014). Salah satu gangguan kardiovaskuler yang paling sering menjadi penyebab kematian adalah henti jantung dimana didapati keadaan berhentinya fungsi mekanis jantung secara mendadak, yang dapat reversible dengan penanganan yang sesuai tetapi akan menyebabkan kematian apabila tidak ditangani dengan segera. Penelitian ini secara umum bertujuan untuk mengetahui Tingkat pengetahuan tentang bantuan Hidup Dasar (BHD) Mahasiswa Prodi D3 Farmasi STIKes Arjuna. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode penelitian cross sectional study atau penelitian yang dilakukan dimana pengambilan dari semua variabel dilakukan pada satu waktu yang bersamaan. Jenis Penelitian yang dilakukan adalah kuantitatif cross sectional study untuk mengetahui tingkat pengetahuan tentang bantuan Hidup Dasar (BHD) Mahasiswa Prodi D3 Farmasi STIKes Arjuna. Dilakukan pada 80 orang Mahasiswa Prodi d3 Farmasi STIKes Arjuna pada bulan Mei 2022 dengan teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah dengan Proporsional Random Sampling. penelitian yang telah dilakukan tentang Mahasiswa Prodi D3 Farmasi STIKes Arjuna tentang Bantuan Hidup pada 80 responden, didapatkan hasil analisis mayoritas cukup baik sebanyak 40 orang (50%), baik sebanyak 31.25% dan kurang baik 18.75%. Memasukkan dalam referensi dan bahan ajar Pendidikan Prodi D3 Farmasi STIKes Arjuna sebagai upaya peningkatan megetahui Tingkat pengetahuan tentang bantuan Hidup Dasar (BHD) sehingga dapat melakukan pertolongan kegawatdaruratan
Keywords
Article Details
References
- AGD 118. 2013. Basic Trauma and Cardiac Life Support (BTCLS). Jakarta: AGD 118 Jakarta
- Amelia Kurniati, Yanny, Maria Theresia (2018). Keperawatan Gawat Darurat dan Bencana Sheehy. Elsevier Singapore
- American Heart Association. (2013). Heart disease & stroke statistic. Circulation.
- ------, 2015. Fokus Utama Pembaruan Pedoman American Hearth Association 2015 untuk CPR dan ECC.
- ------,(2017) Guideline For the Prevention, Detection, Evaluation and Management of High Blood Pressure in Adults, Hypertension Highlights From the 2017. doi: 10.1161/HYP.0000000000000065.
- Aryono, D.2016. Kegawatdaruratan dan Bencana. Jakarta: Rayyana Komunikasi Indo.
- Dewi. 2011. Konsep Dasar Triage Instalasi Gawat Darurat Konsep Dasar Keperawatan Gawat. Jakarta: EGC.
- Departemen Kesehatan RI. Profil Kesehatan Indonesia 2015. Jakarta: Departemen Kesehatan RI; 2016.
- ------ , 2009. Klasifikasi umur menurut kategori. Jakarta: Ditjen Yankes.
- Donsu, Jenita DT. (2017). Psikologi Keperawatan.Yogyakarta : Pustaka Baru Press
- Frame, Scott B. (2010). PHTLS : Basic and Advanced Prehospital Trauma Life Support.
- Hudak, C. M. & Gallo, B. M. (2010). Keperawatan Kritis: Pendekatan Holistik Volume 1 (Ed.6). (M. Ester, editor) (Asih, Penerjemah). Jakarta : EGC
- Jones, Kirk G. et al (2000). Public Expectations of Survival Following Cardiopulmonary Resuscitation.Academy Emergency Medicine, 48-53.
- Joseph Loscalzo, 2014. Harrison, Pulmonologi dan Penyakit Kritis, edisi 2. Jakarta: EGC.
- Kementerian Kesehatan RI. Mother's Day. Jakarta: Pusat Data dan Informasi Kemenkes RI; 2014.
- Kleinman M, Brennan E, Goldberger Z, Swor R, Terry M, Bobrow B et al. 2015. Part 5: Adult Basic Life Support and Cardiopulmonary Resuscitation Quality. Circulation.;132(18 suppl 2):S414-S435.
- Krisanty, P., et al. (2009) Ed. Asuhan Keperawatan Gawat Darurat. Jakarta : CV. Trans Info Media , 103-105
- Musliha. 2010. Keperawatan Gawat Darurat. Yogyakarta: Nuha Medika.
- Muttaqin, A. (2009). Pengantar Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem Kardiovaskular. Jakarta: Salemba Medika.
- Nava, Stefano.(2008).The influence of the media on COPD patients' knowledge regarding cardiopulmonary resuscitation.
- Notoadmojo, S. 2012. Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
- Notoadmojo, (2014). Pendidikan dan perilaku. Jakarta:Rineka Cipta.
- Pergola, A. M., & Araujo, I. E. (2009). Laypeople and basic life support. Cardiopulmonary resuscitation , 43(2):334-41
- Pro Emergency. (2011). Basic Trauma Life Support. Cibinong:Pro Emergency
- Rajapakse, R., Noc, M., & Kersnik, J. (2010). Public knowledge of cardiopulmonary resuscitation in Republic of Slovenia. Wiener Klin Wochenschr , 667-672.
- Sarwono, S.W. (2006). Psikologi Remaja. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
References
AGD 118. 2013. Basic Trauma and Cardiac Life Support (BTCLS). Jakarta: AGD 118 Jakarta
Amelia Kurniati, Yanny, Maria Theresia (2018). Keperawatan Gawat Darurat dan Bencana Sheehy. Elsevier Singapore
American Heart Association. (2013). Heart disease & stroke statistic. Circulation.
------, 2015. Fokus Utama Pembaruan Pedoman American Hearth Association 2015 untuk CPR dan ECC.
------,(2017) Guideline For the Prevention, Detection, Evaluation and Management of High Blood Pressure in Adults, Hypertension Highlights From the 2017. doi: 10.1161/HYP.0000000000000065.
Aryono, D.2016. Kegawatdaruratan dan Bencana. Jakarta: Rayyana Komunikasi Indo.
Dewi. 2011. Konsep Dasar Triage Instalasi Gawat Darurat Konsep Dasar Keperawatan Gawat. Jakarta: EGC.
Departemen Kesehatan RI. Profil Kesehatan Indonesia 2015. Jakarta: Departemen Kesehatan RI; 2016.
------ , 2009. Klasifikasi umur menurut kategori. Jakarta: Ditjen Yankes.
Donsu, Jenita DT. (2017). Psikologi Keperawatan.Yogyakarta : Pustaka Baru Press
Frame, Scott B. (2010). PHTLS : Basic and Advanced Prehospital Trauma Life Support.
Hudak, C. M. & Gallo, B. M. (2010). Keperawatan Kritis: Pendekatan Holistik Volume 1 (Ed.6). (M. Ester, editor) (Asih, Penerjemah). Jakarta : EGC
Jones, Kirk G. et al (2000). Public Expectations of Survival Following Cardiopulmonary Resuscitation.Academy Emergency Medicine, 48-53.
Joseph Loscalzo, 2014. Harrison, Pulmonologi dan Penyakit Kritis, edisi 2. Jakarta: EGC.
Kementerian Kesehatan RI. Mother's Day. Jakarta: Pusat Data dan Informasi Kemenkes RI; 2014.
Kleinman M, Brennan E, Goldberger Z, Swor R, Terry M, Bobrow B et al. 2015. Part 5: Adult Basic Life Support and Cardiopulmonary Resuscitation Quality. Circulation.;132(18 suppl 2):S414-S435.
Krisanty, P., et al. (2009) Ed. Asuhan Keperawatan Gawat Darurat. Jakarta : CV. Trans Info Media , 103-105
Musliha. 2010. Keperawatan Gawat Darurat. Yogyakarta: Nuha Medika.
Muttaqin, A. (2009). Pengantar Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem Kardiovaskular. Jakarta: Salemba Medika.
Nava, Stefano.(2008).The influence of the media on COPD patients' knowledge regarding cardiopulmonary resuscitation.
Notoadmojo, S. 2012. Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Notoadmojo, (2014). Pendidikan dan perilaku. Jakarta:Rineka Cipta.
Pergola, A. M., & Araujo, I. E. (2009). Laypeople and basic life support. Cardiopulmonary resuscitation , 43(2):334-41
Pro Emergency. (2011). Basic Trauma Life Support. Cibinong:Pro Emergency
Rajapakse, R., Noc, M., & Kersnik, J. (2010). Public knowledge of cardiopulmonary resuscitation in Republic of Slovenia. Wiener Klin Wochenschr , 667-672.
Sarwono, S.W. (2006). Psikologi Remaja. Jakarta: Raja Grafindo Persada.